Ada apa dengan diri kamu? Begitu
berartikah apa-apa yang ada di dalam diri kamu? Mungkin ada yang mengira bahwa
diri kamu itu hanya hal yang biasa-biasa saja. Tidak memiliki kehebatan atau
kekuatan di dalam diri kamu yang bisa memberikan kemajuan dan kesuksesan.
Bagi para pesimistis, melihat diri
tidak lain hanyalah sebuah kelemahan. Mereka akan mengeluhkan dirinya karena
ketidakmampuan untuk berbuat sesuatu. Tapi bagi para optimistis, mereka melihat
dirinya dengan segala keterbatasannya adalah sebagai sebuah kekuatan atau
kehebatan yang setiap saat bisa diledakkan untuk mencapai sebuah kesuksesan.
Apakah kamu sadar bahwa segala kunci
kesuksesan itu sesungguhnya ada di dalam dirimu sendiri? Bahkan di dalam
Al-Qur’an sendiri mengingatkan agar kamu mempelajari dan menelusuri kekuatan
dan potensi yang ada di dalam diri kamu. Al-qur’an juga menegaskan kalau
kesuksesan seseorang itu sangat di pengaruhi oleh kesungguhan dirinya untuk
merubah nasibnya sendiri.
لَهُ
مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ
اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ
حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا
فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ
وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd ayat 11)
Dengan demikian sebelum orang
melakukan perubahan terhadap yang ada di luar dirinya, maka pertama yang harus
dirubah dan diperbaiki adalah dirinya sendiri dulu. Ada sebuah prinsip bahwa
segalanya diciptakan dua kali seperti para tukang kayu yang selalu mengukur dua
kali baru memotongnya. Apa maksudnya?
Bahwa ketika kamu ingin meraih
sesuatu hal yang pertama-tama dibuat adalah membayangkan dan merencanakan
bagaimana meraihnya di dalam alam pikiran kamu. Setelah gambaran itu diciptakan,
catatkanlah rencana tadi dari keinginan kamu. Barulah kamu mencoba membuat
rancangan bagaimana agar keinginan itu bisa diraih di alam nyata.
Jadi, yang dimaksudkan dengan
prinsip segalanya dua kali itu adalah satu hal yang harus kamu ciptakan dulu
adalah keinginan dan konsep dalam diri kamu. Barulah kemudian kamu
mewujudkannya di alam nyata dengan melangitkan doa dan membumikan ikhtiar.
Di sinilah perlunya setiap pribadi
muslim harus terus membangun kesadaran diri bahwa dirinya itu memiliki potensi
diri yang bisa diledakkan. Dan memiliki keyakinan diri bahwa kalau saja dia
berkeinginan keras dan bekerja keras serta membangun optimisme bahwa Allah SWT
akan menolong dan memudahkan segala urusannya, maka segalanya menjadi mudah dan
ringan.
Sekarang masalahnya adalah sudahkah
kamu mengenali diri kamu sendiri? Yakinkah kamu dengan kemampuan yang kamu
miliki? Dan sudah berprasangka baikkah kamu kepada Allah SWT? Jika belum,
kenapa tidak memulainya?